Friday, March 22, 2013

Propolis Sejuta Manfaat

Propolis - Sejuta Manfaat Dari Enzim Lebah
Propolis merupakan zat yang dihasilkan lebah yang fungsinya di alam sebagai pelindung sarang lebah dari serangan bakteri. Namun, tidak hanya bermanfaat bagi lebah, propolis ternyata juga mambawa banyak manfaat bagi manusia.

I Made Artika, dosen jurusan Biokimia FMIPA, IPB, menjelaskan propolis merupakan senyawa kimia alami berupa resin yang dihasilkan lebah. Secara alami, propolis digunakan untuk membangun sarang lebah sekaligus untuk mensterilkan sarang dari mikroba seperti bakteri.

Propolis digunakan untuk merekatkan dan menambal sarang lebah yang bocor sehingga melindungi sarang dari gangguan luar. “Cara lebah menghasilkan propolis yaitu dengan mengumpulkan makanan dari berbagai pucuk-pucuk tanaman di sekitar lebah tinggal. Pucuk itu ia kunyah dan bercampur dengan enzim di dalam tubuh lebah dan ia keluarkan lagi untuk digunakan di sarang,” terangnya.

Jenis senyawa kimia propolis sangat beragam hingga mencapai 300 jenis. Untuk meneliti jenis senyawa kimia ini digunakan teknik GCMS (gas chromatograph nass spectroscopy). Setelah diteliti, ternyata di dalam propolis terkandung zat besi, vitamin B kompleks, provitamin A, vitamin C, vitamin E, asam amino, mineral, terpena, dan bermacam bioflavonoid. Dari ratusan senyawa kimia ini, yang populer adalah bioflavonoid dan terpena serta turunannya. Bioflavonoid ini memiliki sifat antioksidan dan juga antibakteri.

Pertemuan peneliti dan ahli perlebahan dunia di 2007 menyimpulkan ada 79 manfaat propolis bagi kesehatan, antara lain untuk penyembuhan asma, bronkhitis, hipertensi, asam urat, rematik, kanker, tumor, dan jantung. Propolis juga mencegah proses infeksi virus, jamur, dan parasit lainnya ke dalam tubuh manusia.

Pertemuan itu juga menyebutkan bahwa satu tetes bioflavonoid setara dengan bioflavonoid yang terdapat di 500 buah jeruk. Selain itu, propolis mengandung asam cafeic acid phenetyl esther yang berperan membasmi sel kanker. Cara asam tersebut membunuh sel kanker adalah dengan menekan DNA-RNA virus tanpa merusak sel-sel lain di luar sel kanker.

Dr Bent Havsteen dari University of Kiel, Jerman, pada 1987 menemukan fungsi rutin dari propolis di dalam tubuh, yaitu merangsang tubuh menghasilkan imunitas (kekebalan), menguatkan dinding sel, menguatkan dinding pembuluh darah, serta melembutkan saluran darah sehingga pembuluh darah lebih kenyal.

Para peneliti juga menyimpulkan propolis tidak beracun seperti obat dari bahan kimia, namun akan menimbulkan efek tidak baik bagi orang yang memang sejak lahir sudah alergi terhadap lebah dan produk yang dihasilkan lebah. Banyak sekali khasiat baiknya ya! wan / L-2

Available at: Obatpropolis.com

Uji Klinis Propoelix - Propolis Ekstrak

ROCHSISMANDOKO, EPPY, DIANA P., SYAFIQ A.* UTAMI S** H.AZNAN LELO., BAGUS SB***

*SMF Penyakit Dalam RSUP Persahabatan Jakarta
**Unit Epidemiologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, 
***Advisor 

Abstrak
Propolis, suatu senyawa yang diperoleh dari aktivitas lebah telah lama diketahui mempunyai efek antioksidan, antiinflamasi, antiviral, antimitogenik, antikarsinogen, dan efek imunomodulator, sehingga diduga dapat berperan dalam terapi suportif Demam Berdarah Dengue (DBD). Belum ada penelitian yang membuktikan keefektifan propolis sebagai terapi tambahan pada pasien DBD.

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas  propoelix yang merupakan ekstrak dari propolis  sebagai terapi tambahan untuk memperbaiki parameter laboratorium, kondisi klinis, dan menurunkan lama perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD).

Penelitian ini merupakan uji klinis dengan desain randomized control trial. Sebagai materi penelitian adalah propoelix kapsul 100 mg terhadap dua kelompok penelitian, yaitu kelompok plasebo dan propoelix 100 mg. Jumlah subjek penelitian 106 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan di SMF Penyakit Dalam RS Persahabatan, Jakarta, selama empat bulan, dari Desember 2009 sampai Maret 2010. Pemeriksaan serial hematologi rutin dan pengamatan klinis dilaku­k­a­n selama 4 hari. Analisis statistik bivariat dengan uji t tidak berpasangan dilakukan untuk menguji perbedaan antarvariabel dan uji lain  yang sesuai untuk penelitian ini.

Hasilnya, kedua kelompok menunjukkan perbaikan secara klinis, tetapi secara statistik didapatkan perbedaan bermakna perubahan trombosit dari baseline setelah hari kedua (p=0,013) dan hari ketiga (p=0,000) antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen ter­dapat perubahan yang bermakna pada semua pengamatan variabel penelitian. Terdapat perbedaan bermakna lama perawatan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (p=0,002). Kelompok eksperime­n lebih singkat hari perawatannya.

Kesimpulannya, terapi tambahan propoelix yang merupakan ekstrak dari propolis efektif memperbaik­i parameter laboratorium, kondisi klinis, dan menurunkan lama perawatan pasien demam berdarah dengue.
(Rochsismandoko dkk., Medika 2013, Tahun ke XXXIX, No. 2, p. 103–111)
Sumber: Medika 2013, Jurnal Kedokteran Indonesia, No. 2 Tahun ke XXXIX – Februari 2013

Available at: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:




Propolis Persembahan Dari Lebah

Mengenal Propolis - Persembahan dari lebah
Propolis berasal dari bahasa Yunani yang secara umum berarti pertahanan kota. Propolis merupakan campuran zat resin (getah) yang dikumpulkan oleh lebah madu dari pohon buds, getah mengalir, atau sumber botani lainnya. Lebah menggunakan propolis sebagai sealant untuk ruang terbuka atau celah yang tidak diinginkan dalam sarang lebah. Propolis digunakan untuk celah kecil (sekitar 6,35 millimeters (0,3 in) atau kurang), sementara ruang yang lebih besar biasanya diisi dengan me-lilininya. Warna propolis berbeda-beda, tergantung pada sumber botani, yang paling umum adalah coklat gelap. Propolis itu lengket (sticky) di atas suhu kamar. Pada temperatur rendah menjadi keras dan sangat rapuh.

Selama berabad-abad, peternak lebah menganggap bahwa lebah menambal sarangnya dengan propolis untuk melindungi koloni dari unsur-unsur, seperti terpaan hujan dan musim dingin . Namun, abad ke-20 penelitian telah menunjukkan bahwa lebah tidak hanya mampu bertahan, namun juga berkembang pesat, dengan meningkatkan ventilasi selama bulan-bulan dalam musim dingin.

Bagi Lebah, Propolis diyakini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. memperkuat stabilitas struktural dari sarang lebah
2. mengurangi getaran
3. membuat sarang lebah lebih terlindungi dengan menambal celah masuk.
4. mencegah penyakit dan parasit yang masuk sarang lebah
5. mencegah pembusukan di sarang lebah. Lebah biasanya membawa limbah keluar dari sarang lebah. Namun jika cicak atau tikus kecil, misalnya masuk ke dalam sarang lebah dan mati di sana, lebah tidak dapat membawanya keluar dari sarang lebah. Dalam hal ini, lebah akan berusaha membungkus bangkai tersebut dengan propolis, membuatnya menjadi mumi sehingga tidak berbau dan tidak berbahaya.

Komposisi Propolis
Komposisi propolis akan berbeda pada setiap sarang , satu tempat dengan tempat lain, dan dari musim ke musim. Biasanya propolis berwarna coklat gelap, namun dapat ditemukan bercorak warna hijau, merah, hitam dan putih, tergantung pada sumber-sumber damar /resin yang ditemukan di wilayah tertentu sarang lebah tersebut.

Propolis yang dikumpulkan lebah dari getah pohon poplar kaya akan flavonoids. Secara tipical propolis dari daerah utara memiliki sekitar 50 konstituen, terutama balsams (50%), waxes (30%), esensial oil (10%), dan pollen (5%).

Di beberapa wilayah Chili, propolis mengandung viscidone, sebuah terpene dari pohon semak Baccharis . Dan di Brazil, baru-baru ini telah berhasil diisolasi naphthoquinone epoxide dari propolis merah, dan asam-asam prenylated (prenylated acids) seperti asam 4-hydroxy-3 ,5-diprenyl cinnamic acid telah didokumentasikan. Analisis terhadap propolis dari Henan, Cina, menemukan sinapic acid, isoferulic acid, caffeic acid, dan chrysin, yang mana tiga senyawa yang disebutkan pertama tadi menunjukan kemampuan anti-bacterial.

Kandungan propolis jelas sangat bergantung dari sumber yang digunakan oleh setiap sarang lebah. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap banyak dan beragamnya klaim sehubungan dengan kandungan medisnya, dan kesulitannya dalam mereplikasi study ilmiah sebelumnya untuk meneliti/menyelidiki klaim-klaim tersebut. Bahkan sample propolis yang diambil dari satu sarangpun dapat berbeda, sehingga untuk melakukan control secara klinis menjadi sulit.

Penggunaan secara Medis
Propolis umumnya dipasarkan oleh toko-toko makanan kesehatan (health food stores) sebagai suatu obat tradisional (traditional medicine). Para praktisi pengobatan alam menggunakan propolis untuk bantuan pada berbagai kondisi, termasuk inflamasi (peradangan), penyakit karena virus (viral deaseases), ulcers, juga luka bakar dangkal.

Propolis juga diyakini untuk meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat sistem kekebalan dan mengurangi risiko katarak. Para peternak lebah dulu menganjurkan sedikit propolis disimpan di dalam mulut sebagai obat untuk sakit tenggorokan. Propolis lozenges dan propolis tinctures dapat dibeli di banyak negara. Meskipun propolis telah diklaim untuk digunakan dalam merawat allergi, propolis dapat menyebabkan reaksi alergi parah jika pengguna adalah sensitif terhadap produk lebah atau lebah.
Beberapa klaim kini sedang diinvestigasi secara klinis dan beberapa studi diterbitkan dalam literature Biomedis. Oleh karena komposisi kimia propolis sangat bervariasi tergantung pada musim, spesies lebah dan lokasi geografis, kita harus berhati-hati sebagaimana hasilnya yang masih diteliti (seperti di atas).

Sebagai antimicrobial
Tergantung dengan komposisi, propolis mampu menunjukkan sebagai bahan antibiotik dan anti jamur (antifungal) yang kuat.

Sebagai emmolient
Studi juga menunjukkan bahwa propolis mampu cecara efektif dalam merawat kulit luka bakar.

Sebagai immunomodulator / Pembentuk Kekebalan Tubuh
Propolis juga menunjukan efek immunomodulator / membentuk kekebalan tubuh .

Sebagai dental anti-plaque agent / anti-plaq pada gigi
Propolis telah menjadi subjek penelitian kedokteran gigi baru-baru ini, karena ada beberapa bukti bahwa propolis mampu secara aktive melindungi terhadap caries gigi dan bentuk-bentuk lain dari penyakit mulut, karena kandungan antimicrobial-nya. Propolis juga efektif digunakan untuk mengobati sariawan (canker sores)

Sebagai anti-tumor growth agent
Penggunaan propolis dalam menghambat pertumbuhan tumor telah diteliti pada tikus di Jepang.

Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Thursday, March 21, 2013

Propolis Untuk Melawan AIDS

Propolis – obat kuno yang bisa memerangi AIDS

Seolah-olah lebah tidak pernah cukup berbuat bagi kita, Peneliti Universitas Minesota telah merekrut serangga-seranga yang sibuk ini dalam memerangi AIDS. Lebah mengumpulkan getah tanaman yang menghambat pertumbuhan virus AIDS di laboratorium budaya, dan para peneliti mengeksplorasi potensi sebagai sumber baru obat anti-HIV.

Propolis secara medic telah digunakan sejak dahulu kala. Propolis membantu mengendalikan bakteri, peradangan, infeksi jamur, dan virus, dan Anda dapat membelinya secara komersial dalam berbagai formulasi.

” Propolis sebenarnya resin dari pohon-pohon tertentu – birch, poplar, beberapa tumbuhan runjung,” kata pakar lebah Marla Spivak, profesor entomologi di U. “Lebah mengambilnya di kaki belakang mereka dan menggunakannya untuk menutup pintu-pintu masuk ke sarang dan untuk menambal celah-celah di dalam sarang. ” Berkat propolis, sarang lebah adalah salah satu lingkungan yang paling steril di Bumi – hal yang baik untuk sebuah hunian dengan ribuan penduduk.

Menurut Phil Peterson, Profesor Kedokteran dan Direktur Divisi Penyakit Menular dan Kedokteran Internasional dari Universitas Minesota, kebutuhan terhadap obat AIDS baru tidak lebih mendesak.
Peneliti Lana Barkawi telah menemukan beberapa aktivitas anti-HIV paling kuat dalam propolis dari Minnesota tenggara dan utara dan dari Cina.

“Sekitar 36 juta orang terinfeksi HIV (virus AIDS), dan 20 juta telah meninggal karena AIDS,” katanya. “Tujuh puluh lima persen kematian terjadi di sub-Sahara Afrika, tetapi epidemi ini cepat beralih ke India dan Asia Tenggara. Setiap hari ada 16.000 infeksi baru.”

Sekitar setahun yang lalu, HIV sudah melampaui tuberculosis (TB) sebagai penyakit menular  nomor satu di dunia. TB tetap menempati posisi teratas infeksi oportunistik pada pasien HIV, bagaimanapun, dan hal itu akan mendatangkan malapetaka di tempat-tempat seperti India dan negara-negara berkembang , di mana sanitasi dan akses perawatan kesehatan secara baik kebanyakan masih rendah.

Di banyak negara, biaya terapi obat AIDS saat ini masih mahal. Tiga-obat “koktail” yang merevolusi pengobatan AIDS di negara maju biayanya $ 10,000 per tahun di Amerika Serikat, kata Peterson. Di India, di mana formulasi obat generik obat tersedia, biayanya $ 180 per tahun, tetapi untuk sebuah negara yang pendapatan rata-rata adalah $ 400 per tahun, harga tersebut masih cukup mahal..

Di Universitas, berlomba-lomba untuk mendokumentasikan fungsi-fungsi anti-HIV yang sepsifik dari propolis, menentukan komponen-komponen mana saja yang aktif, dan menemukan wilayah geografis di mana propolis paling efektif dibuat, semua dengan harapan akan menemukan sebuah obat yang efektif tetapi murah .

Peterson dan rekan-rekannya telah meneliti kemampuan propolis untuk menghalang infeksi HIV. HIV merusak sistem kekebalan dengan cara menginfeksi sel darah putih yang disebut limfosit CD4, sel-sel yang secara normal seharusnya menghancurkan virus. HIV juga menyerang sel-sel otak yang disebut microglia, yang membantu melawan infeksi pada sistem saraf.

Para peneliti menumbuhkan sel-sel dalam kultur dengan jumlah propolis yang bervariasi dan menambahkan HIV. Mereka menemukan bahwa semakin banyak propolis, semakin kurang HIV tumbuh di dalam sel. Bukti tersebut menunjukkan bahwa propolis mencegah virus memasuki sel. Propolis juga sepertinya bekerja secara sinergis dengan obat AIDS AZT.

University’s Center for Drug Design – yang dipimpin oleh Robert Vince, pengembang utama obat AIDS ABC – juga terlibat dalam upaya tersebut. Sebagai contoh, senior associate director Ramaiah Muthyala telah menemukan bahwa propolis menghambat enzim yang membantu HIV mengeram dalam genom sel inang. Propolis juga menghambat enzim yang membantu virus bereplikasi. Pengujian dilakukan oleh Jay Brownell, yang mencatat bahwa propolis menghambat enzim ini jauh lebih baik daripada beberapa obat-obatan yang digunakan secara klinis, seperti amprenavir dan indinavir. Upaya utama Muthyala mengetengahkan pada identifikasi struktur kimia komponen aktif dalam propolis – sekali ini terisolasi – dan mengembangkan sarana mensintesis molekul aktif tersebut di laboratorium.

Hasil-hasil penelitian ini menggembirakan, tapi banyak yang masih harus dilakukan. Untuk mengenali keragaman pohon-pohon dan lebah, Lana Barkawi,  yang bekerja pada Laboratorium entomologi Profesor Jerry Cohen, sedang melakukan pengujian propolis dari seluruh dunia. Dia telah menemukan beberapa aktivitas anti-HIV terkuat dalam propolis dari Minnesota tenggara dan utara dan dari Cina. Cohen dan Barkawi juga berusaha untuk mengidentifikasi substansi di dalam propolis yang bertanggung jawab atas sifat anti-HIV.

“Jika Anda ingin mendapatkan ini disetujui oleh FDA, Anda harus membakukannya (standarisasi)” kata Peterson. “Kami percaya itu sangat penting untuk menemukan bahan-bahan aktif dalam propolis.”
Proyek propolis tersebut adalah contoh dari penelitian interdisipliner Universitas yang didukung oleh Pusat Kesehatan Tumbuhan dan Manusia. Direktur Pusat Gary Gardner juga merupakan anggota aktif dari tim propolis ini. Pekerjaan ini didanai oleh bantuan dana hibah sebesar $ 32.000 dari Graduate School. Sumber: UMNews 24 Mei 2004 (University of Minesota)

Sumber: propoelix.wordpress.com

Baca juga artikel berikut:

Propolis Sebagai Bahan Anti Tumor

Propolis Sebagai Bahan Anti Tumor  
Dr. Mahmoud Lotfy, ahli rekayasa genetik dan bioteknologi dari Departemen Biologi Molekuler dan Seluler dari Lembaga Riset Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Universitas Minufiya, Mesir, telah menulis review tentang propolis dengan judul “Biological Activity of Bee Propolis in Health and Desease” yang diterbitkan oleh Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 7, 2006. Review ilmiah tentang aktivitas biologi propolis tersebut ditekankan pada aktivitas penting propolis sebagai bahan ANTI TUMOR, makanya diajukan pada journal asia pasifik untuk pencegahan kanker. Banyak ulasan peranan propolis dalam penanganan penyakit tumor dan kanker. Diantaranya adalah bukti ilmiah tentang efektivitas propolis dalam mencegah perkembangan atau “membunuh” sel-sel kanker secara in vitro. Selain itu juga kesimpulan bahwa propolis memiliki potensi kuat sebagai bahan (obat) pembantu penyembuhan pasien kanker setelah menjalani operasi pengangkatan kanker maupun sebagai bahan pembantu pasca chemoteraphy yaitu sebagai bahan proteksi efek “keracunan” dari penggunaan “obat kanker” maupun efek keracunan dari terapi chemo (drug and chemoterapeutic agent toxicity).

Sumber: propoelix.wordpress.com

Baca juga artikel berikut:

Kesaksian Dan Penelitian Para Ahli Tentang Propolis

Kesaksian Dan Penelitian Para Ahli Tentang Propolis
John Diamond, MD:
Dari semua makanan tambahan yang saya selidiki dan uji, Propolis sangat bermanfaat pada Thymus yang merupakan tenaga kehidupan. Propolis mampu mengaktifkan kelenjar Thymus yang menjalankan sistem imunisasi tubuh. Kelenjar Thymus berada pada pangkal leher dan mengandung Lympocytes yang memberikan kekebalan pada kuman dan penyakit.

Roy Kupinsel:
Propolis merupakan Antibiotik Alami yang dapat melawan berbagai penyakit tanpa efek samping, menurut penelitian sarang lebah jauh lebih steril dari ruang operasi rumah sakit.

KESAKSIAN-KESAKSIAN PENYEMBUHAN OLEH PROPOLIS DAN PENELITIAN-PENELITIAN PARA AHLI, MULAI DARI JAMAN SEBELUM MASEHI SAMPAI JAMAN MODERN:
  1. Di Yunani , Propolis telah dikenal sebagai pengobatan luka-luka dan berbagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan.’
  2. Mesir telah mengenal propolis sebagai pengobatan dan simbol keagamaan.
  3. Romawi memuja lebah dan propolis sebagai pengobatan, ahli jiwa menggunakan propolis sebagai obat ekstrak dari sengatan dan semua zat-zat racun, mengurangi pembengkakan, mengendorkan serta mengentengkan rasa sakit di otot.
  4. Gerardis 1579 (Histories of Plants)
    Propolis memiliki zat yang dapat menyembuhkan dengan cepat dan efektif digunakan pada jaman perang BOER sebagai penyembuh luka.
  5. Nicholas Culpeper (Compleat Herbal)
    Propolis baik untuk panas serta pengobatan luka bakar.
  6. University of Columbia
    Propolis dapat membantu system kekebalan tubuh pada manusia dan juga sangat efektif melawan infeksi, serta menemukan suatu zat anti kanker.
  7. Dokter di Czechoslovakia mempergunakan propolis sebagai alat sterilisasi.
  8. Prof. Arnold Beckett
    Propolis adalah obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan jamur.
  9. Dr. John Graange – Department of Microbiology, National Health
    Propolis dapat mengembangkan regenerasi jaringan penghubung tulang rawan.
  10. Philip Calder – Department of Biochemistry, Oxford University
    Propolis sangat efektif untuk membasmi bakteri.
  11. David James (Ahli Gizi)
    Propolis telah terbukti menyembuhkan pasien-pasien yang berpenyakit kronis dan berpenyakit mulut dengan cepat.
  12. Philip Wander , seorang dokter gigi mempergunakan propolis untuk mengobati pasien sakit gigi, gusi dan penyakit mulut lainnya.
  13. Dr. Franz K. Fleks (Austria) mempergunakan propolis untuk penyembuhan luka-luka borok , sehat dalam tiga hari.
  14. Team Riset Rusia
    Di dalam propolis terdapat zat antibiotik alami dan antiviral yang tidak mempunyai efek samping, vitamin, asam amino, mineral serta sangat mujarab untuk penyakit infeksi perut, mulut, tenggorokan (Ensiklopedia Utama).
  15. Dr. Peter Mansfield menggunakan propolis untuk penyembuhan demam, panas dan flu.
  16. Mitza Vosnjak (bekas Menteri Luar Negeri Yugoslavia) memberikan propolis untuk temannya, Rudi, yang menderita kanker dan sembuh dalam waktu satu bulan.
  17. Dr. Fang Chu (Hospital Lienyukang, RRC)
    Pasien yang mengidap penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan berpenyakit jantung dapat disembuhkan dengan propolis (kandungan lemak turun).
  18. Institute of Radiology Sarajevo
    Propolis dipergunakan untuk mengobati pasien/ penyakit kanker akibat radiasi.
  19. V.P. Kivalkina (Majalah Antibiotics)
    Propolis adalah sangat efektif untuk infeksi dan tanpa kadaluarsa.
Sumber: propoelix.wordpress.com

Baca juga artikel berikut:

Wednesday, March 20, 2013

Bukti Khasiat Propolis Dari Laboratorium

Bukti Khasiat Propolis Dari Laboratorium

Penelitian Khasiat Propolis
Siapa tak merinding mendengar kata AIDS – menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi human immunodeficiency virus HIVyang memicu munculnya beragam penyakit? Menurut data World Health Organization(WHO), sekitar 2-juta penduduk dunia meninggal akibat AIDS sepanjang 2008. Jumlah itu mungkin turun jika para pengidap AIDS mengenal propolis.

Propolis memang belum dibuktikan secara klinis bisa mengatasi HIV. Namun, berdasar riset in vitro – di laboratorium – yang dilakukan para peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat, propolis berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh para penderita HIV/AIDS. Tim peneliti menduga zat antiviral yang terkandung dalam propolis menghambat masuknya virus ke dalam CD4+ limfosit.
Propolis dosis 66,6 ?g/ml dalam kultur sel CD4+ – sel T dalam sistem kekebalan yang memiliki reseptor CD4 mampu menghambat ekspresi virus HIV maksimal 85%. Lazimnya pada penderita HIV/AIDS, virus mematikan itu menginfeksi sel bereseptor CD4 dan merusaknya. Makanya, jumlah sel ber-CD4 pada penderita HIV/AIDS turun jauh di bawah angka normal. Pada orang sehat, jumlahnya sekitar 500 – 1.500/mm3 darah.

Penyakit berat
Berdasarkan riset di luar maupun dalam negeri, propolis memang terbukti ampuh melawan beberapa penyakit berat. Dr dr Eko Budi Koendhori Mkes, dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), misalnya, membuktikan lem lebah itu membantu menekan kerusakan jaringan paru pada mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TBC).

Dari 100 mencit yang diinfeksi M. tuberculosis, tikus yang diberi kombinasi Isoniasid – obat antituberculosis – 25 mg/kg bobot badan dan propolis menunjukkan peningkatan kadar interferon γ . Interferon γ berperan mengaktifkan sel makrofag yang membunuh bakteri TBC. Mencit yang hanya diberi Isoniasid mengalami peningkatan kerusakan paru dari minggu ke-5 hingga ke-12. Sementara kondisi paru mencit yang diberi Isoniasid dan propolis dosis 800 mg pada minggu ke-12 sama seperti pada minggu ke-5.

Propolis berperan meningkatkan kekebalan penderita sehingga kerusakan jaringan dapat ditekan. Obat standar bekerja secara langsung menyerang bakteri TBC. Nah, kombinasi obat dan propolis mematikan bakteri TBC sekaligus mengurangi kerusakan paru-paru akibat serangan bakteri. ‘Propolis sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun. Selain itu saya duga memiliki kemampuan antikanker,’ tutur Eko.

Kanker
Dugaan Eko tidak meleset. Berdasar riset yang dilakukan di laboratorium Pengujian dan Penelitian Terpadu (LPT) UGM, produk propolis yang diteliti dapat menghambat selkanker HeLa (sel kanker serviks), Siha (sel kanker uterus), serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara) dengan nilai IC50 berkisar 20 – 41 µg/ml. Artinya, propolis dosis 20 – 41 µg/ml dapat menghambat aktivitas 50% sel kanker dalam kultur.
Itu sejalan dengan penelitian dr Woro Pratiwi MKes SpPD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Propolis yang diberikan selama 1 bulan memiliki efek antikanker dalam organisme hidup. Itu ditunjukkan dengan menurunnya jumlah nodul atau tonjolan tumor dan menurunnya aktivitas proliferasi – penggandaan – sel tumor kelenjar payudara pada mencit. Namun, efeknya masih lebih rendah dibanding pada mencit yang diberi obat kanker standar, doksorubisin. ‘Sehingga, perlu dikaji penggunaan propolis dengan obat antikanker terstandar untuk memberikan efek terapi optimal dan efek samping minimal,’ ujar Woro.

Polifenol dan flavonoid, sebagian senyawa yang terkandung dalam propolis, kemungkinan berperan menghambat proliferasi sel kanker. Menurut Dr Edy Meiyanto dari Fakultas Farmasi UGM, flavonoid biasanya mempunyai struktur khas yang mampu menghambat protein kinase yang digunakan untuk proliferasi sel. Jika protein kinase ini dihambat, proses fisiologi sel pun terhambat sehingga sel melakukan apoptosis alias membuat program bunuh diri.

‘Senyawa golongan flavonoid dan polifenol yang ada dalam propolis juga memiliki efek antioksidan dan antitrombositopenia,’ kata Prof Dr Mustofa MKes Apt dari Bagian Farmakologi & Toksikologi FK UGM. Penelitian tim FK UGM menunjukkan sediaan propolis yang diuji mampu mencegah penurunan trombosit pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei – salah satu parasit penyebab malaria pada mamalia selain manusia. Dosis optimal 5 ml/kg bobot badan juga mampu meningkatkan jumlah eritrosit hingga 37% setelah 8 hari pemberian.

Aman
Khasiat lain propolis yang sudah dibuktikan lewat riset yaitu efek antimikrobanya. Uji yang dilakukan Eko pada 2007 menunjukkan propolis mampu membunuh 26 isolat bakteriStaphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan saluran pernapasan serta Escherichia coli penginfeksi saluran pencernaan. Propolis dosis 10% dan 20% mampu membunuh seluruh sampel kedua jenis bakteri.

Penelitian serupa oleh Dr Jessie Pamudji di Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung membuktikan efek antibakteri propolis terhadap S. aureus dan Propionibacterium acnes– biang jerawat. ‘Itu karena propolis mengandung senyawa yang bersifat antimikroba yaitu flavon pinocembrin, flavonol galangin, dan asam kafeat,’ ujar Jessie.

Yang terpenting, riset membuktikan propolis aman meski dikonsumsi dalam jangka panjang. Menurut Dra Mulyati Sarto, MSi dari LPT UGM, toksisitas propolis sangat rendah. ‘Mencit yang diberi propolis tiap hari selama 1 bulan dengan dosis normal, fungsi dan kondisi organ tubuhnya tetap bagus, tidak bermasalah,’ ujarnya.

Dosis normal yang dimaksud setara 1 sendok makan propolis dilarutkan dalam 50 ml air untuk konsumsi manusia. Propolis baru menyebabkan kematian separuh jumlah hewan uji pada dosis di atas 10.000 mg/kg bobot badan. Jika dikonversikan ke orang berbobot 60 kg, dosis itu setara konsumsi 0,6 kg propolis setiap hari. Artinya, keampuhan dan keamanan propolis telah terbukti. (Tri Susanti/Peliput: Faiz Yajri, Nesia Artdiyasa & Rosy Nur Apriyanti).Sumber: http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=2208

Sumber: obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...